Salah satu upaya yang dilakukan
Program Studi Akuntansi FEBI UIN Alauddin Makassar dalam meningkatkan kualitas
mahasiswa yaitu dengan menghimbau dan mendorong para mahasiswa untuk mengikuti
kompetisi akademik dan non akademik baik ditingkat lokal, nasional, bahkan
internasional.
Bapak Suhartono, SE., M.Si. sebagai salah satu dosen Program Studi
Akuntansi mendorong mahasiswa-mahasiswanya yang berpotensi untuk mengikuti
salah satu kompetisi yang diadakan oleh Tax Center Universitas Swadaya Gunung
Jati, Kompetisi Pajak Nasional 2021 dengan
menggangkat tema “Build Our Country with
the power of Millenial Tax”.
Dalam kompetisi tersebut, Program
Studi Akuntansi UIN Alauddin Makassar mengirimkan 1 Tim yang beranggotakan 3
orang yaitu Sanunggarah Tolaohu (Angkatan 2019) selaku ketua Tim, dan Megawati Ismail (Angkatan 2018) serta Andi
Ruby Arsy Pualam (Angkatann 2019)
yang menjadi anggota timnya. Sebelum mengikuti kompetisi, para mahasiswa yang
tergabung dalam Tim IMAI yang manjadi salah satu delegasi dari UIN Alauddin
Makassar ini mempersiapkan diri mereka dengan mempelajari materi perpajakan dan
dibimbing langsung oleh Bapak Suhartono, SE., M.Si.
Kompetisi Pajak Nasional ini
dimulai dengan tahap babak penyisihan pada tanggal 9 Agustus 2021 yang dibagi
menjadi 2 tahap yaitu tahap Multiple Choice (50 soal) dan tahap teka teki
silang (10 soal) dimana para peserta mengerjakan secara online dengan ketentuan
waktu yang telah ditetapkan oleh panitia. Kompetisi ini diikuti oleh peserta
dari berbagai Perguruan Tinggi yang ada di Indonesia. Dari 59 Tim yang
mengikuti babak penyisihan, hanya 15 Tim yang lolos ke Babak Semifinal kemudian
yang berhasil lolos ke Babak Final itu sebanyak 5 Tim.
Tim IMAI yang menjadi perwakilan dari Prodi Akuntansi UIN Alauddin Makassar hanya berhasil sampai di Babak Penyisihan saja. Sanunggarah sebagai ketua Tim menyampaikan kesannya pasca mengikuti kompetisi tersebut, “dengan mengikuti kompetisi pajak ini, saya bisa menambah lebih banyak pengetahuan baru terkait perpajakan dan juga sebagai pengantar sebelum saya mempelajari materi ini lebih dalam di perkuliahan semester V, serta memacu semangat untuk mengharumkan nama kampus. Saya juga dapat bertemu dengan orang baru dan memperluas relasi karena KPN 2021. Kompetisi bukan persoalan menang atau kalah tapi menambah silaturahmi dengan mahasiswa lain yang belum pernah kita temui’, kata mahasiswi yang biasa dipanggil Sarah.