Menjelang Pemilihan Umum, Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar mengadakan Seminar Kebangasaan dengan tema “Merayakan Demokrasi: Antara Satu, Dua, dan Arus Deras Golongan Putih Menuju Pemilu 2019”
Kegiatan ini dihadiri oleh empat pembicara yaitu perwakilan Bupati Gowa Baharuddin T selaku Kepala Bagian Hukum Teknis; Asrar Marlang, SH selaku Humas Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulawesi Selatan; Dr. Abdullah Mustari selaku Komisioner Badan Pengawas Pemilihan Umum Kota Makassar; dan Awal Muqsith, Lc. selaku Dosen Ilmu Politik UIN Alauddin Makassar.
Komisioner Bawaslu Kota Makassar mengatakan, Golongan Putih (Golput) disebabkan karena tiga aspek yakni adanya gejala apatis masyarakat terhadap pemilu, pejabat atau wakil yang terpilih tidak memenuhi harapan masyarakat, dan penyelenggara dicurigai tidak netral.
"Tidak adanya kepercayaan masyarakat terhadap pejabat yang terpilih adalah penyebab banyaknya masyarakat yang memilih menjadi golput" tegas Dr. Abdullah Mustari.
Sementara itu, Dosen Ilmu Politik UIN Alauddin Makassar, Awal Muqsith, Lc. menuturkan kurangnya partisipasi politik masyarakat dan banyaknya golongan putih disebabkan karena para birokrasi politik Indonesia terlalu miskin narasi.
"dalam hal ini narasi yang harusnya disampaikan para birokrasi politik Indonesia yakni mengenai narasi kemanusiaan, narasi kebebasan, dan narasi kesejahteraan" paparanya.
Hasil dari seminar ini adalah diharapkan dapat menambah wawasan mahasiswa dalm hal politik dan mengetahui proses demokrasi pemilu serta dapat berpartisipasi dalam pemilihan umum tahun ini.